4 Tips Sukses Long Distance Marriage


https://www.dailyapreal.com/2021/09/4-tips-sukses-long-distance-marriage.html


www.dailyapreal.com — Ada yang mengatakan pernikahan adalah ibadah yang paling panjang. Iya, mungkin separuh dari jatah usia kita abdikan untuk menjadi istri atau suami. Islam memandang pernikahan sebagai kemuliaan yang sangat tinggi derajatnya. Allah menyebut ikatan pernikahan sebagai mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat). Hanya tiga kali istilah ini disebutkan dalam Al-Qur’an, dua lainnya berkenaan dengan tauhid. Sedang tauhid adalah inti agama. Islam menganjurkan ummatnya untuk menikah.

 

Demikian tingginya kedudukan pernikahan dalam Islam, sehingga menikah merupakan jalan penyempurnaan separuh agama. Rasulullah Saw. bersabda :

 

Apabila seorang hamba telah berkeluarga,berarti dia telah menyempurnakan separuh dari agamanya. Maka takutlah kepada Allah terhadap separuh yang lainnya.” (HR Ath Thabrani).

 

Tujuan pernikahan dalam agama Islam ialah dalam rangka melaksanakan perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul, melaksanakan pemenuhan kebutuhan biologis, melahirkan generasi baru, mendapatkan ketentraman, cinta dan kasih sayang, meluaskan silaturahim dan sebagainya.

 

Pada kenyataannya, setelah pernikahan berlangsung tidak semua pasangan dapat selalu bersama. Misalnya salah satu pasangan ada yang tugas di lain wilayah, menuntut ilmu atau bahkan harus terpaut ruang dan waktu. Kenyataan ini yang di hadapi oleh pasangan dengan istilah Long Distance Marriage (LDM), yaitu pasangan dengan hubungan jarak jauh.

 

Saya pun pernah menjalani LDM, yah sekitar lima tahun lamanya. Sebuah keputusan sulit yang harus kami pilih saat itu. Apakah sejak awal menikah LDM pernah ada dalam bayangan saya ? Yah, pernah tapi kami mencoba mencari solusi agar tidak LDM. Tiba suatu waktu, keputusan LDM harus kami pilih. Bagi sebagian pasangan ada kalanya LDM masih bisa diganti dengan solusi lain, namun bagi pasangan lain LDM menjadi pilihan terbaik. Seringkali kondisi LDM mempengaruhi kualitas dan stabilitas dalam hubungan pernikahan. Lijuan (2009), mengatakan bahwa, ”In the rapidly changing world, it is becoming more and more common for people to be separated from their significant others, due to various reasons such as study abroad, work in another city, or military service.”

 

Stafford, mendefinisikan long distance relationship, yaitu,sebuah hubungan dikatakan berada dalam pola hubungan jarak jauh (long distance) bila komunikasi dan hubungan yang umumnya berjalan lancar, kini terhalang oleh kendala geografi dan waktu. Yaitu berkurangnya waktu tatap muka dengan pasangan suami maupun istri dan harapan-harapan antar pasangan yang sering kali terhalang keadaan.

 

Ketika menjalani LDM, apakah perjalanan kami mulus bak jalan tol? Tentu tidak! Pasti ada tantangan yang harus kami hadapi, setidaknya inilah yang kami hadapi:

  • Jarak yang memisahkan sehingga tidak bisa interaksi secara fisik setiap saat 
  • Komunikasi yang terbatas, meskipun sudah banyak sih variasi media komunikasi yang membantu
  • Waktu yang singkat, kami bertemu paling cepet seminggu sekali.
  • Ketika tidak ada saling pengertian 

Alhamdulillah kami mampu melewati masa LDM, mau tau apa saja yang kami lakukan untuk menjaga pernikahan tetap sehat dan waras? Apa saja sih yang harus dilakukan ketika LDM menjadi pilihan. ‘Yuk simak tips berikut ini!

 

1.      Membuat perencaan yang matang

      Menjalani LDM juga perlu diberi batasan waktu. Buatlah kesepakatan bersama pasangan

      kapan lamanya LDM berlangsung dan kapan akan diakhiri. Sehingga akan mencari solusi 

      lain untuk bisa kembali hidup bersama.  

      Dalam suatu riwayat, Dari Jarir bin Hazm dari Ya’la bin Hakim dari Sa’ad bin Jubair        
      bahwa       Umar bin Khattab r.a. , Umar menemui Hafsha (Putri beliau) dan bertanya, 
      ”berapa lama biasa nya wanita sanggup berpisah dengan suaminya?” Lalu Hafshah 
      menjawab: ”satu bulan, dua bulan, atau tiga bulan. Setelah empat bulan kesabaran itu 
      pasti akan habis.”

Sejak saat itu, Umar r.a menetapkan waktu maksimal pengiriman pasukan ke medan perang sebagaimana yang disebutkan hafshah. 

2.    Komitmen

Pernikahan pasti memiliki visi dan misi yang ingin di wujudkan. Sering-seringlah mengingatkan pasangan tentang komitmen ketika membangun pernikahan. Saling memotivasi ketika salah satu pasangan mengalami rasa putus asa dengan kondisi LDM. Senantiasa menguatkan diri dengan terus mendekat kepada Allah karena hanya Allah yang mampu memberi perlindungan pada pernikahan kita. 

 

3.    Saling percaya

Ini juga merupakan faktor yang tidak kalah penting. Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pasangan. Jarak yang memisahkan acapkali memunculkan pikiran-pikiran negatif sehingga akhirnya mudah curiga kepada pasangan. 

  

4.    Komunikasi

Komunikasi rutin menjadi salah satu kunci berhasilnya LDM. Maka buatlah jadwal di antara aktivitas suami dan istri untuk saling menanyakan kabar. Memang butuh pola yang sesuai dalam berkomunikasi. Karena mungkin ada perbedaan waktu dan kesibukan.  

 

Nah, itulah tips agar mampu menjalani LDM dengan senyuman. Selamat berjuang para pejuang LDM!

#odop #day14 #30dwc #day13

Komentar