www.dailyapreal.com, — Istilah brand pertama kali digunakan oleh orang-orang Inggris pada abad ke-19 untuk memberi tanda kepada hewan-hewan ternak dan juga budak dengan memberi cap besi panas pada tubuh mereka. Saat itu mereka menyebut dengan kata burn. Kemudian kata brand mulai populer digunakan oleh orang-orang Jerman dengan makna yang sama yaitu menandai sesuatu menggunakan cap besi panas (Brennen).
Brand
sendiri saat ini diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama
baik manusia, produk, maupun tempat. Sedangkan branding adalah sebuah
kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah brand dalam rangka
memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya. Dengan adanya branding
baik manusia, produk, maupun tempat akan lebih dikenal oleh masyarakat secara
luas.
Branding
ini tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan lho…Sebagai individu kita juga bisa
melakukannya. Sudah pernah mendengar tentang personal branding? Nah, bagi
influencer, pemikir terkemuka, atau orang yang ingin berbagi
cerita dengan dunia branding merupakan cara untuk ‘memasarkan’ diri dan
visi kita. Sehingga ketika ada orang yang bertanya tentang siapa kita,
apa yang sudah kita lakukan, dan apa visi yang dibawa, kita bisa menjelaskan
secara gamblang. Sehingga orang akan lebih mudah mengingat sosok kita hanya
dari nama kita. Selain itu dengan personal branding akan membantu dalam
proses peningkatan karier yang ingin dicapai.
Nah, sebagai seorang muslim personal
branding seperti apa yang harus kita bentuk? Perlu diingat, kita adalah
makhluk ciptaan Allah. Maka, sebelum membentuk personal branding yang
kita mau, kita harus bentuk personal branding yang Allah mau. Mengapa? Ya,
karena Allah merupakan pencipta kita. Jika diibaratkan sebuah perusahaan, maka kita
adalah produk buatan. Branding produk yang akan dibangun, harus sesuai
dengan visi perusahaan. Betul ?
Ayat yang patut jadi renungan saat ini adalah firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al
Hujurat: 13)
Jadi,
sebesar dan sebagus apa personal branding yang ingin kita bentuk
seharusnya tidak terlepas dari identitas sebagai seorang muslim. Seperti apa
seorang muslim itu ? Dia yang menjalankan segala perintah dan menjauhi segala
larangan Allah. Jika kita ingin dikenal sebagai seorang pengusaha, maka jadilah
pengusaha jujur dan amanah. Jika jadi penulis, maka jadilah penulis yang
menghasilkan karya untuk perbaikan generasi.
Sahabat
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
كرم
الدنيا الغنى، وكرم الآخرة التقوى.
“Mulianya seseorang di dunia adalah karena kaya. Namun muliany
seseorang di akhirat karena takwanya.”
Komentar
Posting Komentar