Jalan Menjadi Blogger Profesional

 

www.dailyapreal.com — Sebagai newbie di dunia blog menjadi seorang blogger profesional (orang yang membuat atau memiliki dan mengelola blog, membagikan pandangan serta perspektif kepada audiens untuk tujuan pribadi maupun bisnis) ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Blog menjadi media yang makin diminati oleh penulis untuk sekedar menuangkan gagasan bahkan meraup rupiah. Sekarang mencari income tidak hanya dari profesi sebagai pegawai, guru, dokter, tentara, dan polisi layaknya profesi yang digemari sejak zaman nenek moyang. Faktanya profesi blogger tak boleh dipandang sebelah mata lagi. Kita bisa menyebut para blogger ini sebagai writerpreneur? 

Mengenal Writerpreneur 

Beruntungnya mengikuti oprec ODOP tahun ini, saya bisa menimba banyak ilmu yang menunjang aktivitas menulis di blog. Salah satunya tentang writerpreneur yang disajikan oleh MS. Wijaya, beliau menyampaikan writerpreneur adalah sebuah istilah yang merupakan gabungan dua kata yaitu “writer” dan “entrepreneur.” Kata “writer” berarti penulis dan kata “entrepreneur” artinya pebisnis. Dengan demikian, arti writerpreneur itu sendiri adalah penulis yang berbisnis dengan menjual karyanya sendiri berupa tulisan. 

Namun writerpreneur bukan hanya menjual karya saja, dalam arti luas. Writerpreneur bisa saja orang-orang yang terlibat dalam dunia literasi seperti pekerja di dunia penerbitan hingga perfilman. Karena tak jarang, buku-buku yang dibuat film atau web series. I see, di Indonesia sudah banyak film yang diangkat dari novel seperti Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. 

Tertarik untuk menjadi writerpreneur? Jika iya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau mau jadi writerpreneur. Apa sajakah itu, ‘yuk simak!

  • Memiliki good attitude atau punya sikap yang baik
  • Memiliki karya, tentu ya karya tulis itu sendiri.
  • Mau terus belajar. Ilmu itu terus berkembang. 
  • Relasi, atau bersilaturahmi ke banyak orang secara nggak sadar kita sudah membangun relasi. Nah ini juga menjadi cara kita untuk membranding diri dengan personal branding yang kita inginkan.
  • Perlakukan karyamu seperti anak selayaknya orangtua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. 

Perkawinan Writerpreneur dan Personal Branding 

Menulis tak sekedar menulis. Kita juga harus melahirkan karya yang berbobot. Menjadi seorang writerpreneur selain ada karya yang kita jual ada juga bobot dari karya. Apalah arti deretan karya namun tak bisa dinikmati. Sehingga kita perlu menambah jam terbang skill menulis dan memperkaya content. Selanjutnya kita coba membranding diri dengan karya kita. Karena karya kita adalah amunisi yang siap kita tembakkan ke targetnya. 


Kak Ajeng Puji Lestari menyampaikan cara bagaimana membangun sebuah personal branding. Yap, personal branding tidak lahir dengan sendirinya dong. Harus dibangun! Gimana, masih mau lanjut? Okey, lanjut… Apa yang harus dilakukan?

  • Kenali diri sendiri: Hal-hal unik yang ada di dalam diri kita dan membuat orang tertarik
  • Perkenalkan dan tunjukan diri kita di platform yang ingin kita raih pasarnya
  • Konsisten dengan keunikan yang sudah kita pilih 

Tak cukup hanya itu saja, Kak Ajeng juga memberikan tips membangun personal branding yang bisa kita praktikkan sesegera mungkin. Nah, apa saja tipsnya?

  • Memakai nama dan foto yang sama di semua platform media sosial
  • Pilih target audience secara spesifik
  • Buat konten yang sesuai dengan personal branding dan relate dengan audience kita
  • Bangun kedekatan dengan audience 

“If content is the fuel for your personal brand, social media is the engine” __ Kevan Lee. 

Setali dengan Kevan Lee, Kak Ajeng juga menyampaikan seorang blogger itu tidak melulu harus ngeblog saja. Ngeblog memang utama, tapi senjata utama menyebarkan tulisannya adalah melalui media sosial. Blog tanpa media sosial bagai sayur tanpa garam. Keduanya saling melengkapi. Mulailah berinvestasi di ruang media sosial nantinya personal branding kita akan dikenal. Bisa dikatakan media sosial merupakan tempat kita memasarkan karya kita. 

Menurut Ita Suryani dalam jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 8, Nomor 2, April 2014, media sosial akan membentuk pola komunikasi yang menjanjikan adanya interaksi yang lebih intensif. Dalam Media sosial, publik follower atau fans bebas mengekspresikan apa saja yang ingin diungkapkan. Ruang media sosial sepenuhnya dapat dikendalikan oleh para follower atau fans, itulah sebabnya mengapa kedekatan (engagement) dapat terwujud, sebab kedekatan sudah tidak lagi berjarak dengan adanya interaksi timbal balik untuk memenuhi kebutuhan follower. 

Antara Writerpreneur, Personal Branding dan Niche 

Apakah cukup itu untuk menjadi blogger profesional? Belum. Masih ada satu lagi, niche.

Mengutip dari laman niagahoster.co.id, niche adalah tema atau topik khusus untuk blog. Jika ingin belajar menjadi blogger profesional, maka penting menentukan niche blog.

Sebenarnya tidak ada aturan yang mengharuskan pemilik blog untuk membahas topik tertentu secara khusus. Namun, ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan jika menerapkan niche blog.  

Berikut ini beberapa keuntungan yang didapatkan dari menerapkan niche blog: 

  • Lebih Fokus – niche blog bisa membuat lebih fokus pada topik tertentu sehingga tidak meluas ke berbagai topik. Hal itu bisa membuat lebih konsisten dalam menulis blog. 
  • Bisa Dikenal sebagai Ahli – dengan niche blog, Kita bisa dikenal sebagai ahli pada topik tertentu dan dijadikan referensi oleh banyak orang.
  • Lebih Mudah Dimonetisasi oleh Pemilik Iklan  – jika blog sudah dikenal sebagai ahli dan menjadi referensi banyak orang, banyak produk yang ingin memonetisasi atau meng-endorse blog Kita. 
  • Meningkatkan CTR iklan – iklan yang relevan dengan niche blog Kita akan lebih banyak diklik oleh pengunjung sehingga akan mendapatkan bayaran iklan lebih banyak.

Jadi, jangan sekedar melihat hasil akhir dari para blogger profesional. Yakinlah, mereka pun telah memulai langkah pertamanya sama seperti Kita saat ini. Menentukan niche, membangun personal branding hingga kini menjadi writerpreneur. So, write your own story then follower will come to you.   

 

#odop #day34 #challenge5

Komentar