Saatnya Ibu Menjadi Ibu, Sebuah Buku Yang Membangkitkan Fitrah Diri


 

Hai moms... Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga tetap seger waras menjalani rutinitas. Saya mau bercerita tentang sebuah buku yang pekan ini sudah rampung dibaca. Berkat mengikuti RCO,  saya berhasil menamatkan 1-2 buku dalam kurun waktu seminggu. Bagaimana nih dengan moms? Sudah membaca buku apa saja pekan ini?

 

Awal Mula Menjadi Ibu

Jauh sebelum menikah, saya pernah loh memandang sebelah mata rutinitas yang dikerjakan oleh seorang ibu. Mengurus rumah dan anak, siapapun pasti bisa melakukannya, begitu pikir saya. Alhamdulillah, tidak perlu menunggu lama sejak sah menajdi istri, saya dipercaya oleh Allah untuk mencicipi fase awal menjadi ibu, mengandung. Sempat ragu apakah nanti bisa menjalankan peran ini dengan baik atau tidak.

 

Ehm, mungkin dibilang kualat ya sok menganggap enteng tugas ibu, nyatanya saat awal menjadi seorang ibu, saya sempat kewalahan. Emang ngga pernah baca buku atau cari ilmu sebelumnya ? Sudah dong. Bahkan bertanya langsung ke teman-teman yang lebih dulu menjadi ibu, menjadi to do list. Tapi ya masih ada saja yang terlewat. Dan proses memantaskan diri untuk menjalankan peran ibu ini masih terus berlangsung hingga kini. Hehehe…

 

Pertemuan dengan Teh Febrianti Almeera

Bertemu secara langsung sih belum pernah. Saya bertemu dengan pemikiran-pemikiran teh Pepew (sapaan akrabnya) sejak menjadi followernya di sosmed. Saya tertarik dan sepakat dengan pemikiran beliau. Dari situlah saya mengikuti informasi seputar pengasuhan dari beliau hingga buku ini terbit tahun 2018. Saya membelinya baru pada tahun 2020, cetakan ketiga. Menjelang keputusan akhir proses resign dari ranah publik.

 

Mungkin moms penasaran dengan sosok Febrianti Almeera, baiklah akan sedikit saya ceritakan. Sebelum menjadi ibu beliau sudah aktif menjadi seorang mentor, bahkan menjadi pencetus istilah Muslimah Hijrah. Pada tahun 2012, menginisiasi sebuah komunitas bernama Great Muslimah. Wadah pengembangan diri bagi para muslimah hijrah. Buku pertamanya berjudul Be a Great Muslimah, menjadi titik awal beliau terjun di dunia pembicara.

 

Sumber https://www.instagram.com/febriantialmeera/

Hingga kini  bersama partner hidupnya, menjadi founder dan mentor Sekolah Rumah Tangga. Sebuah kelas pembelajaran online bagi para suami dan istri untuk membangkitkan fitrah pengasuhannya.

 

Saatnya Ibu Menjadi Ibu (SIMI)



Buku ini mengajak pembacanya untuk mendudukkan kembali tugas utama seorang ibu. Yaitu sebagai pendidik anak-anak yang merupakan prioritas pertama. Anak-anak merupakan klien utama seorang ibu. Di tengah seringnya terjadi perdebatan fungsi antara ibu bekerja di ranah publik dan ibu bekerja di ranah domestik. Sejatinya diantara kedua ranah tersebut tidak ada yang salah dan lebih unggul. Keduanya bergantung tunai tidaknya tugas utama dalam mendidik anak-anak. Apa saja indikator tunai tugas utama ibu?

 

·      Anak tumbuh menjadi manusia yang Allah kehendaki

·      Anak mengenal visi sejati hidup

·      Anak menemukan misi spesifiki dirinya

·      Anak mengambil peran di masyarakat

·      Anak berkontribusi membangun peradaban.

 

“Karena sesungguhnya profesi, karir, dan pengorbanan terbaik dalam kehidupan ini adalah menyiapkan batu bata peradaban dari dalam rumah, yaitu mendidik anak-anak kita.”Febrianti Almeera, SIMI

 

Kelima indikator diatas dijabarkan secara sarat makna dan ringan pada tiap bab buku ini.

1.    Strong From Home

2.    Fitrah Ibu

3.    Home Based Education

4.    Fitrah Based Education

5.    Indikator Sukses Home Education Berbasis Fitrah


Secara konsep pengasuhan dan jati diri sebagai perempuan sejati buku ini menurut saya

berhasil menjabarkan dengan bahasa yang sederhana. Buku ini juga tidak fokus pada

masalah teknis semata, namun lebih menghujamkan konsep atau landasan berpikir yang

menjadi pedoman bagi para orangtua untuk bertindak dalam proses pengasuhan


Berproses Menjadi Ibu Yang Benar


Sesungguhnya setiap terjadi proses kelahiran seorang anak, disana juga ada dua manusia yang terlahir kembali menjadi orangtua.   

“Semua orangtua sudah Allah mampukan untuk memlihara fitrah anaknya, dengan syarat orangtua tersebut mau menumbuhkan fitrah keorangtuaan yang ada dalam dirinya. Di dalam diri setiap Ibu sudah ada fitrah Ibu. Di dalam setiap Ayah sudah ada fitrah Ayah.” - Febrianti Almeera, SIMI

Bersyukur hati ini tergerak untuk menyelesaikan proses check out barang dari keranjang belanjaan di salah satu market place. Ternyata buku ini berhasil meyakinkan (kembali) diri ini bahwa menjadi ibu itu tugas mulia. Memang tidak mudah menjalaninya sudahlah lelah, bosan, jenuh, namun itu adalah perjuangan yang kita pilih. Dan Allah kelak akan menggantinya dengan pahala yang luas.

Nah, spill dong judul buku apa nih yang berhasil menguatkan moms untuk tegar menjalani peran sebagai ibu? Boleh dong tulis di kolom komentar 😀  

 



Komentar

  1. Masyaa Allah buku yang bagus Mba. Kalau buku parenting, saya g baca buku khusus. Paling dapet info dari IG, misal Elly Risman, Aisyah Dahlan, dll. Soalnya parenting itu berkembang, jd harus selalu update dan disesuaikan dengan keadaan kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, zaman sekarang sebagai orang tua kita dimudahkan untuk mengakses informasi yang kita butuhkan seputar pengasuhan.

      Hapus
  2. Buku Parenting yang saya baca, ada beberapa. Salah satunya dari Abah Ihsan. Kadang saya nonton yutubnya Ustad Bendri juga. Sungguh benar, fokus menjadi ibu dan ayah itu, mendidik anak jadi Soleh dan solehah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss mbak,,,sama. saya juga selain membaca buku, lihat youtub pas anak-anak lagi senggang. Semoga kita dimampukan untuk mendidik anak-anak menjadi sholeh dan sholihah..amiin

      Hapus
  3. Saya tidak terlalu tertarik membaca buku parenting, karena semakin banyak dibaca, semakin banyak teori yang saya dapatkan. Dan semua benar berdasarkan pengalaman masing-masing

    BalasHapus
  4. Belum jadi Ibu Mba, tapi saya sering belajar tentang pengasuhan karena sebagian besar teman-teman saya mengambil fokus kajian pengasuhan saat kuliah. Intinya, pengasuhan itu harus egaliter, dilakukan bersama antara Ayah dan Ibu, tidak bisa diberatkan hanya pada satu pihak karena baik Ayah maupun Ibu punya peran masing-masing untuk anaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. huum mbak betul banget...ayah dan ibu punya porsinya masing-masing.

      Hapus
  5. Buku yang bagus sekali mbak...biasanya sih kl tentang parenting saya nonton di youtube atau ikut webinar nya...belum pernah membaca buku tentang parenting secara khusus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara belajar tiap orang berbeda-beda ya mbak... lebih mantap emang kalau langsung ketemu sama narsumnya ya. Semangat mbak...

      Hapus
  6. MasyaAllah jadi makin sadar dan makin diingatkan kalau menjadi orangtua adalah tanggung jawab yang besar untuk mendidik anak soleh solehah.. Keren bukunya nih. Makasih kak sudah mengingatkan untuk lebih peka lagi dalam hal mendidik..

    BalasHapus
  7. Saya tidak membaca buku parenting sama sekali saat menjadi ibu. Dulu juga tidak semudah itu informasi didapat.

    Tapi apapun pola pengasuhan anak, seorang ibu selalu melakukan hal yang terbaik untuk anak.

    Latar belakang keluarga, pendidikan ibu, dll menjadikan setiap ibu adalah unik dan tidak bisa disamaratakan.

    BalasHapus
  8. MasyaaAllah, sisok ibu muda yang luar biasa. Buku yang menarik dan bagus. Terima kasih sharingnya Mbak

    BalasHapus
  9. Pernah lihat di postingan IG kakak
    Pas lihat reviewnya di blog jadi makin ingin baca bukunya deh

    BalasHapus
  10. Terlepas perdebatan abadi mana yang lebih unggul antara ibu pekerja dan ibu rumah tangga, saya setuju sama pemikiran bahwa yang manapun tak jadi masalah asal tugas sebagai ibu terlaksana.

    BalasHapus
  11. masyaAllah buku yang menarik,salah satu jenis buku yang sy suka
    menjadi ibu adalah peran yang mulia dan dengan sadar mengambil peran menjadi ibu
    tak perlu mendebatkan FTM atau working mom, lebih baik fokus memantaskan diri menjadi ibu bagi anak-anak hebat

    BalasHapus

Posting Komentar