"Jangan bandingkan pernikahanmu dengan pernikahan orang lain. Setiap rumah tangga pasti ada kesulitannya masing-masing. Jangan jadikan sosial media sebagai standar bahagia tidaknya rumah tangga"
Tema seputar rumah tangga ngga pernah gagal jadi hot topic of the day. Ngga pernah bikin kehabisan ide untuk dijadikan bahan obrolan santai nan serius. Sekedar jadi bahan gibahan emak kompleks pun okey… Jadi bahasan di kelas online pun okey. Ngga heran sih menghitung jumlah penduduk Indonesia hingga akhir tahun 2022 yang sebanyak 277,75 juta jiwa. 134,6 juta jiwa sudah menikah. Pasti ngga ada habisnya kalo mau diulik.
Dulu urusan rumah
tangga seolah tabu untuk diumbar-umbar. Ya, mungkin hanya tembok dinding rumah
yang jadi saksi kisah suka dan duka dalam rumah tangga. Namun, kehidupan kini
sudah berbeda. Itu semua bermuladengan mudahnya akses informasi pribadi
seseorang. Entah emang sengaja diumbar. Atau ulah netizen julid miskin akhlak
yang meramaikan jagad sosmed. Ngga butuh effortlah bagi kita untuk tau
‘daleman’ rumah tangga orang lain.
Cuan Jadi Alasan Utama Ngonten
Miris banget
ketika scrolling medsos pasti ketemu sama konten seputar kehidupan rumah
tangga. Bukannya konten edukasi rumah tangga yang saya dapat justru konten
sampah bermuatan candaan, guyonan melampaui batas. Herannya kok ya ada aja
idenya. Sebenarnya warga Indonesia tuh kreatif lho… Terlepas isi kontennya
fakta atau gimmick . Dan ngga hanya satu, dua konten tapi banyak. Bahkan jadi
konten viral.
Emang sih, semakin viral konten berbanding lurus dengan cuan yang didapat. Sayangnya, di Indonesia konten yang diminati itu ya yang muatan entertain, hiburan bukan konten edukasi. Semakin menghibur tuh konten, ya makin viral di sosmed. Ngga salah dong kalo akhirnya konten begini menjamur dengan emak sebagai pemain utamanya. Makin kesini para bapak pun tak mau kalah. Maraklah sepasang suami istri mendadak jadi konten kreator ala-ala untuk menghasilkan cuan.
Emang ngga boleh
ya rumah tangga di-konten-in? Ya boleh aja sih karena sosmed kan sebenarnya
berfungi untuk ide dan gagasan, menunjang pendidikan,
mencari uang, dan berdakwah. Hanya saja perlu tau rambu-rambu saat membuat
konten seputar kehidupan rumah tangga.
Berikut adalah beberapa rambu-rambu yang tepat bagi keluarga muslim yang demen ngonten. Agar tak hanya dapat cuan tapi juga pahala, simak yuk!
- Tegakkan prinsip-prinsip edukasi, etika dan tanggung jawab terhadap warganet
- Niatkan untuk dakwah, berbagi pengetahuan atau pengalaman yang positif dan bermanfaat
- Tidak merusak moral, menimbulkan konflik, mmbahayakan diri dan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat
- Tidak melakun pelanggaran norma dan hukum, seperti pencemaran nama baik, mendiskreditkan pihak tertentu, menebar fitnah, hoax.
- Miliki manajemen waktu antara dunia maya dan dunia nyata sehingga tidak melalaikan kewajiban
- Tidak berharap cuan dengan cara instant, karena yang terlihat di medsos tidak semudah yang dibayangkan.
- Menjaga nama baik diri dan keluarga
- Menjaga kehormatan sebagai muslimah dan representasi dari ajaran islam
- Tidak menggunakan bahasa yang kasar dan menyinggung perasaan orang lain
- Menegakkan syariat islam seperti halnya di dunia nyata (menutup aurat secara sempurna, tidak menunjukkan wilayah pribadi, tidak membuka aib diri dan keluarga)
- Menjaga citra diri yang baik.
Ternyata memang
tidak mudah lo meraup cuan dari ngonten. Sayang sekali kan kalo cuan jadi
alasan utama. Apalagi jika konten kreatornya keluarga muslim. Yuk, berlomba-lomba
bikin konten yang juga bernilai pahala.
benerrr bgt, makin ke sini mayan jengah lihat konten yg semakin membuka tabir rumtang dan apaaaa aja di-share gituuuu, jd sungkan sendiri euyyy. semoga Allah selalu menjaga niat dan apapun aktivitas kita ya ❤️🙏
BalasHapusSekarang lagi berusaha menghindari melihat dan kepo dengan konten yang banyak mengumbar hal pribadi dan ujaran kebencian biar logaritma sosmedku dipenuhi dengan hal-hal uang positif dan bikin adem hati
BalasHapusYang paling penting itu adalah bisa menjaga keseimbangan waktu, ini super penting sih. Setahu saya, tidak ada orang sukses hanya sesekali online saja. Harus fokus, dan untuk itu bisa melupakan tugas di rumah, wajib banget disiplin manajemen waktu
BalasHapusBenar sekali. . motivasi sekali buat Umma yang kadang hanya mengharapkan cuanb
BalasHapussaya juga sebel kalau scrolling dapatnya berita yang justru nyebelin, mending cari konten yang edukatif aja deh, bukannya sok gimana sih, khawatir aja diri ini ikutan kasih komen
BalasHapusMemang untuk saat ini mungkin SDM kita masih di level "guyonan". Semoga semakin banyak orang yang tersadarkan akan pentingnya "edukasi".
BalasHapusIya, pastinya nggak cuma cari cuan ya
BalasHapusTapi cari pahala juga
Biar ngonten makin berkah
Maaf, kayanya cuma aku yang jarang banget liat konten bertema rumahtangga.
BalasHapusMungkin yaa.. karena aku ga interest dengan mengetahui rumahtangga orang lain. Hanya sesekali dengerin podcast artis-artis.
Bener banget, karena kalau cuma ngejar cuan dan tak kunjung datang biasanya akan berakhir kecewa tapi kalau niat untuk berbagi serta kebermanfaatan justru bikij hati lega.
BalasHapusKalau tidak dilandasi iman dan tanggungjawab moral ya itu lah yang terjadi, yang penting viral dan menghasilkan Chan tidak memikirkan kualitasnya.
BalasHapusAku juga hati hati kalau ngonten, kadang nimbang nimbang gak jadi posting, mikirin apa manfaatnya di orang? patut gak dikonsumsi publik. Setiap orang ada rejekinya, semoga cuan kita dari hal yang baik ya kak. aamiin
BalasHapus