www.dailyapreal.com — Sandwich sering menjadi menu andalan di tengah kerempongan rutinitas di pagi hari. Proses membuatnya mudah dan tidak butuh waktu lama apalagi jika bahan yang dibutuhkan sudah tersedia di rumah. Anak-anak pun bisa membuatnya dengan isian yang tentunya disukai. Hem… sarapan yang cukup mengeyangkan bukan ?
Namun, ternyata sandwich ini tidak melulu
menjadi pengganjal perut lho. Bahkan ada yang membuat puyeng bin mumet. Emang
ada ? Iya, ada. Mungkin di benak Kita sandwich adalah makanan berbahan dasar roti yang kemudian ditumpuk dengan
daging, sayuran, dan isian lainnya. Tahukah Kita tentang generasi
sandwich? Istilah ini dikaitkan dengan keadaan seseorang atau generasi di
mana memiliki beban hidup yang sangat berat dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
Istilah ini mulai populer beberapa tahun ke belakang,
apalagi semenjak pandemi kondisi ini menjadi tren di kalangan masyarakat. Namun
sebenarnya istilah ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1981. Istilah generasi
sandwich diperkenalkan pertama kali oleh Profesor sekaligus direktur
praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A.
Miller.
Generasi sandwich adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung
hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Kondisi
tersebut dianalogikan seperti sandwich di mana sepotong daging terhimpit
oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas)
dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging,
mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.
Tidak mudah memang menjadi generasi sandwich, terlepas dari sebab yang melatar belakangi kondisi ini. Bayangkan saja, kita menanggung hidup tiga generasi dalam kondisi pandemi. Kalau Kita tidak memiliki mindset yang tepat, bisa saja ini menjadi beban hidup tak berkesudahan. Lalu mindset seperti apa yang bisa menguatkan para generasi sandwich ini dalam menjalani hidupnya?
1. Terimalah kondisi dengan
ikhlas. Kita tidak perlu menyalahkan orang tua atau orang lain sebagai penyebab
kondisi ini. Yakinlah bahwa ini adalah ketetapan terbaik dari Allah agar kita
belajar menjadi orang yang lebih baik ke depannya. Lebih bijak dalam mengelola
harta misalnya.
2. Jadikan momen untuk berbakti
kepada orang tua atau birul walidain. Meskipun belum sebanding dengan
apa yang telah orang tua lakukan untuk kita.
3. Jadikan sebagai ladang
sedekah kita. Karena sesungguhnya harta yang kita berikan untuk orang tua memiliki
keutamaan yang sangat besar. Di dalam sebuah hadis dari Salman bin Amir RA,
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya sedekah kepada
orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya
dua, pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Menjadi generasi sandwich tidaklah memalukan.
Justru Lelah kita dalam usaha mencari harta akan membawa keberkahan. Bukankah
itu yang kita cari dalam hidup ini ? Karena hidup di dunia ini tidak melulu tentang
materi.
#odop #day8 #30dwc #day7
Komentar
Posting Komentar