Pentingnya Mengajarkan Kemandirian Pada Anak

www.dailyapreal.com — Seringkali terlihat pemandangan di tempat makan umum, seorang anak sedang disuapi makanan oleh ibunya sementara si anak asyik memainkan gadget ditangani. Sesekali ia menggelengkan kepala sambil menunjuk piring berisi makanan yang di pegang ibunya, kode bagi ibu bahwa ia ingin lauk tertentu atau tidak mau lauk yang diberikan. Atau di rumah, acapkali ibu menyuapi anak saat tiba waktu makan sementara anak berlari kesana dan kesini atau sambil bermain melahap suap demi suap. Bagi si ibu mungkin tidak mengapa daripada anak tidak kau makan. Padahal usia anak sudah seharusnya makan dengan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain, terutama ibunya. Padahal kita tahu bahwa makan adalah salah satu keterampilan hidup yang harus dikuasai. 

Perkataan seorang ulama, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, bisa menjadi bahan renungan para orang tua. 

“Kebanyakan kerusakan anak disebabkan karena orang tua mereka, mereka menelantarkannya dan tidak mengajarkan anak ilmu dasar-dasar wajib agama dan sunnah-sunnahnya. Mereka menyia-nyiakan anak-anak di masa kecil mereka."

Sebagai orang tua pelajaran yang bisa kita ambil dari perkataan ulama tersebut?

Sejatinya, orang tua memiliki peran krusial di masa awal kehidupan anak. Pola kehidupan seperti apa yang akan anak jalani dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang orang tua terapkan. Terutama di rentang usia 0-7 tahun kehidupannya. Misal aktivitas makan tadi, jika seorang anak terbiasa dilayani mulai dari mengambil alat makan apa yang digunakan, lauk dan pauk mana yang akan dimakan, ia tidak akan mengetahui tata cara makan yang sesuai dengan syariat. Selain itu, ia tidak akan memiliki ketrampilan makan yang baik.

“Seorang anak jika sudah diabaikan sejak awal perkembangannya, maka pada galibnya ia akan menjadi seorang yang buruk akhlaknya, pendusta, pendengki, pencuri, pengadu domba serta bersifat kekanak-kanakan dan tidak bisa serius dan dewasa. Itu semua hanya bisa diatasi dengan penggemblengan yang baik.” (Imam Ghazali)

Oleh karena itu,  Islam memerintahkan kepada orang tua untuk memberikan pengajaran dasar-dasar ilmu agama, adab islam dan akhlak mulia sejak usia dini. Itu pun diajarkan bukan dengan cara memaksa, mengancam dan memerintah. Cara populer dipilih oleh para orang tua. Lantas cara apa yang seharusnya diterapkan? Melalui pembiasaan kepada anak. Pembiasaan ini dimulai dari keteladanan orang tua dan orang dekat disekitar anak. Children see, children do.

Salah satu aspek keterampilan hidup yang harus dikuasai anak adalah kemandirian. Mengapa ini perlu dibiasakan sejak dini? ‘Yuk, simak alasannya!

  • Usia dini adalah tahap anak melatih diri untuk terbiasa dan cakap melakukan aktivitas yang menjadi keterampilan hidupnya. Berhasil melatihnya di masa ini, InsyaAllah berhasil dimasa datang
  • Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningkatkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.
  • Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.
  • Melatih Kemandirian berarti juga mengajarkan salah adab islam yakni konsisten dan disiplin.
  • Melatih Kemandirian berarti menyiapkan mereka berpisah dari orang tua.

 Allah pun mengingatkan para orang tua melalui firmanNya,

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkandibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" (QS. an-nisa':9)

Semoga kita diberi kemampuan untuk membentuk anak-anak yang tangguh. 

Komentar